Press ESC to close

Kesalahan Umum Pemula Saat Migrasi Hosting

Memindahkan website dari satu layanan hosting ke hosting lain atau dari server lama ke yang baru, dikenal sebagai migrasi hosting, sering kali terdengar menakutkan bagi pemula. Padahal, proses ini penting jika Anda ingin mendapatkan layanan yang lebih cepat, stabil, atau lebih sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.

Namun sayangnya, banyak orang melakukan kesalahan kecil yang berdampak besar, seperti website down, data hilang, bahkan ranking SEO turun. Artikel ini akan membahas kesalahan umum pemula saat migrasi hosting serta bagaimana menghindarinya agar proses berjalan lancar.


Pentingnya Memahami Proses Migrasi Hosting

Migrasi hosting bukan sekadar memindahkan file dari A ke B. Proses ini juga melibatkan pengaturan domain, database, konfigurasi email, hingga DNS server. Tanpa pemahaman yang baik, risiko kesalahan akan semakin besar.

Dengan memahami apa saja yang kerap menjadi kesalahan pemula, Anda akan lebih siap dalam melakukan proses migrasi secara aman dan lancar.


Kesalahan Umum Saat Migrasi Hosting

1. Tidak Membuat Backup Data Terlebih Dahulu

Backup adalah langkah paling mendasar yang sering diabaikan pemula. Padahal, backup data akan menyelamatkan Anda jika proses migrasi mengalami kegagalan. Jangan hanya mengandalkan penyedia hosting, lakukan backup manual data website, database, dan email.

Tips:
✔ Backup file website (file manager)
✔ Backup database (phpMyAdmin)
✔ Simpan file backup di tempat aman, seperti Google Drive atau lokal PC


2. Lupa Mengubah DNS Domain

Migrasi hosting artinya server website Anda berpindah, sehingga Anda wajib memperbarui DNS domain. Banyak pemula lupa melakukan ini sehingga website lama tetap terbuka, padahal file sudah dipindah.

Periksa panel domain Anda dan arahkan ke nameserver hosting yang baru. Biasanya butuh waktu 1×24 jam hingga propagasi selesai.


3. Tidak Cek Kesesuaian Versi PHP & Database

Sering kali hosting baru menggunakan versi PHP atau MySQL berbeda dari sebelumnya. Akibatnya, website Anda bisa error atau tidak kompatibel.

Sebelum migrasi, pastikan versi PHP dan MySQL/MariaDB di hosting baru mendukung website Anda, terutama jika menggunakan CMS seperti WordPress, Joomla, atau Laravel.


4. Mengabaikan Email Hosting

Jika Anda menggunakan email berbasis domain (misalnya nama@bisnisanda.com), jangan lupa mengatur ulang setting email di hosting baru. Banyak pemula hanya fokus ke file website dan lupa soal email, akibatnya data email hilang.

Cek juga apakah Anda perlu export-import email atau cukup mengatur ulang MX Record.


5. Tidak Mengecek Semua Fitur Setelah Migrasi

Setelah proses migrasi selesai, jangan langsung lega. Cek semua fitur website seperti:

  • Formulir kontak

  • Login user

  • Plugin atau ekstensi

  • Database terhubung dengan baik

  • HTTPS/SSL aktif

Periksa juga performa kecepatan website dengan tools seperti GTMetrix atau Google PageSpeed Insight.


Hal Teknis Lain yang Sering Diabaikan

a. Tidak Menghapus Cache DNS Lokal

Setelah migrasi, bisa jadi browser Anda masih menyimpan cache DNS lama. Solusinya, lakukan flush DNS di komputer atau coba akses website lewat jaringan lain.

b. Tidak Mengatur SSL Ulang

Migrasi hosting bisa menyebabkan sertifikat SSL hilang atau tidak aktif. Segera aktifkan SSL baru dari hosting yang baru agar website tetap aman.

c. Tidak Membandingkan Performa Sebelum dan Sesudah Migrasi

Selalu lakukan perbandingan kecepatan, uptime, dan performa. Jika hosting baru lebih lambat, pertimbangkan kembali pilihan Anda.


Kenapa Harus Migrasi Hosting ke Antahost?

Bagi Anda yang ingin memindahkan hosting dengan aman, Antahost memberikan layanan migrasi gratis bagi pelanggan baru. Anda cukup serahkan file dan domain, tim Antahost akan membantu prosesnya dari awal hingga website live.

Kelebihan Hosting di Antahost:

  • ✅ Gratis migrasi hosting

  • ✅ Gratis SSL & domain di semua paket

  • ✅ Server cepat dan stabil

  • ✅ Support teknis responsif

  • ✅ Cocok untuk website bisnis, toko online, hingga WordPress

Baca juga Domain Terbaik Indonesia untuk Bisnis dan Personal


Tips Agar Ketika Migrasi Berjalan Lancar

  1. Gunakan jasa profesional jika ragu.

  2. Pastikan semua data di-backup.

  3. Cek semua fungsi website setelah migrasi.

  4. Pilih hosting dengan layanan support yang fast response.


Kesimpulan

Migrasi hosting memang membutuhkan ketelitian, apalagi bagi pemula. Dengan memahami kesalahan umum pemula saat migrasi hosting, Anda bisa meminimalisir risiko website down, kehilangan data, atau error lainnya.

Jangan ragu untuk memilih layanan profesional seperti Antahost yang memberikan migrasi gratis, hosting cepat, dan layanan dukungan terbaik agar website Anda tetap berjalan optimal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *