
Seiring pertumbuhan website dan meningkatnya kebutuhan pengguna, banyak pemilik situs yang akhirnya memutuskan untuk melakukan migrasi website ke penyedia hosting baru. Proses ini bisa jadi menakutkan bagi pemula, terutama jika belum familiar dengan hal teknis seperti backup data, database, hingga konfigurasi domain.
Namun tenang, cara migrasi website sebenarnya tidak serumit yang dibayangkan, asalkan Anda mengikuti langkah-langkah yang benar. Artikel ini akan menjelaskan secara lengkap cara migrasi website ke hosting baru tanpa kehilangan data maupun downtime.
Apa Itu Migrasi Website?
Migrasi website adalah proses memindahkan seluruh elemen situs web—termasuk file, database, dan konfigurasi domain—dari satu server ke server lain. Biasanya dilakukan ketika:
-
Hosting lama terlalu lambat atau sering error
-
Anda ingin layanan hosting yang lebih stabil dan aman
-
Ada kebutuhan untuk upgrade paket hosting
-
Ingin pindah ke penyedia hosting lokal atau dengan layanan support lebih baik
Menurut Wikipedia, layanan hosting adalah jasa penyimpanan file digital untuk diakses lewat internet, dan migrasi memungkinkan perubahan server tanpa mengganti konten website.
Mengapa Harus Tahu Cara Migrasi?
Mengetahui cara migrasi website dengan benar memiliki banyak manfaat, antara lain:
✅ Memastikan Website Tetap Online
Dengan proses migrasi yang benar, situs Anda tetap aktif dan dapat diakses pengunjung tanpa jeda (zero downtime).
✅ Menghindari Kehilangan Data
Melakukan backup dan pemindahan data yang tepat akan mencegah hilangnya artikel, gambar, file, dan database penting.
✅ Optimasi Performa
Hosting baru yang lebih cepat dan stabil akan meningkatkan pengalaman pengguna dan mempercepat loading halaman.
✅ Efisiensi Biaya
Migrasi ke penyedia hosting yang lebih murah dan berkualitas seperti AntaHost bisa menghemat pengeluaran bisnis Anda.
Cara Migrasi ke Hosting Baru
Berikut adalah langkah-langkah cara migrasi website secara manual untuk website berbasis WordPress atau CMS lainnya.
1. Backup Semua File Website
Gunakan File Manager di cPanel atau aplikasi FTP seperti FileZilla untuk mengunduh semua file website dari direktori utama (public_html).
Tips:
Pastikan semua file penting, seperti tema, plugin, dan gambar, tersalin dengan baik.
2. Backup Database Website
Untuk situs WordPress dan CMS lainnya, database adalah jantungnya. Anda bisa menggunakan phpMyAdmin untuk mengekspor database ke file .sql.
Langkah:
-
Login ke cPanel
-
Pilih phpMyAdmin
-
Pilih database Anda, lalu klik Export
3. Upload File ke Hosting Baru
Masuk ke hosting baru Anda (misalnya di AntaHost) melalui cPanel atau FTP. Upload file website ke folder public_html.
4. Import Database ke Hosting Baru
-
Akses phpMyAdmin di hosting baru
-
Buat database baru, lalu import file .sql hasil backup sebelumnya
5. Update File Konfigurasi
Edit file wp-config.php (untuk WordPress) dan sesuaikan:
-
Nama database
-
Username database
-
Password database
Ini penting agar website bisa terhubung ke database baru dengan lancar.
6. Update DNS Domain
Langkah terakhir: arahkan domain ke server baru dengan mengubah nameserver (NS) di pengelola domain Anda ke nameserver milik hosting baru.
DNS propagation biasanya membutuhkan waktu 1–24 jam. Selama masa ini, website Anda mungkin masih terbuka dari server lama.
Cara Migrasi Menggunakan Plugin (Opsional)
Untuk pengguna WordPress, migrasi bisa lebih mudah dengan plugin seperti:
-
All-in-One WP Migration
-
Duplicator
-
UpdraftPlus
Cukup lakukan export dari hosting lama dan import ke hosting baru melalui plugin. Cara ini cocok untuk pemula yang ingin proses praktis tanpa repot.
Mengapa Memilih AntaHost untuk Migrasi Website?
AntaHost adalah salah satu penyedia domain dan hosting terpercaya di Indonesia yang menyediakan layanan migrasi gratis untuk pelanggannya. Beberapa keunggulan yang ditawarkan antara lain:
-
Gratis domain dan SSL
-
Bantuan migrasi tanpa downtime
-
Panel hosting modern dan mudah digunakan
-
Support teknis 24/7
-
Uptime server tinggi (99,9%)
Dengan bantuan tim AntaHost, proses migrasi website Anda akan lebih cepat, aman, dan bebas stres.
Tips Sukses Migrasi Website
Lakukan di Waktu Trafik Rendah
Migrasi sebaiknya dilakukan saat website tidak banyak dikunjungi, misalnya malam hari atau akhir pekan.
Cek Website Setelah Migrasi
Periksa halaman, fitur, form, dan plugin untuk memastikan semuanya berjalan normal setelah pindah hosting.
Gunakan SSL dan Backup Otomatis
Pastikan hosting baru Anda mendukung SSL dan memiliki fitur backup otomatis harian sebagai pengaman tambahan.
Kesimpulan
Migrasi website bukanlah hal yang menakutkan jika dilakukan dengan langkah yang tepat. Anda bisa melakukannya sendiri atau menggunakan bantuan layanan migrasi dari penyedia hosting.
Dengan mengetahui cara migrasi website secara benar, Anda bisa memindahkan situs ke tempat yang lebih stabil, cepat, dan aman tanpa kehilangan data.
Jangan ragu untuk upgrade ke layanan hosting yang lebih baik!
Gunakan layanan hosting dari AntaHost yang menyediakan migrasi website gratis, domain gratis, SSL, dan dukungan teknis profesional. Cocok untuk bisnis online, toko digital, blog, maupun instansi.
Mulai langkah baru bersama AntaHost dan nikmati performa website yang optimal!
Leave a Reply